Thursday 6 March 2014

ALUN-ALUN SEMARANG SUDAH LAMA MENGHILANG



Jika mengunjungi sebuah kota, maka "patokan" kota adalah Masjid Agung ataupun alun-alun (Aloon-aloon) kota. Terlebih jika kita ke kota Semarang, pasti kita langsung menuju Simpang Lima sebagai patokan pusat kota. Orang awam tidak salah menyebutkan Simpang Lima itu sebagai alun-alun kota Semarang. Ketidaktahuan masyarakat yang sudah terlalu lama ini yang sekarang harus diluruskan. Perlu diketahui, bahwa Simpang Lima Semarang bukanlah alun-alun.
Saya terhenyak ketika mencari alun-alun kota Semarang yang sebenarnya. Sebelumnya, saya dengan media search engine sekelas Google saja sudah jelas ada kesalahan informasi. Yang terjadi ketika kita search kata: "alun-alun Semarang" kemudian yang muncul adalah gambar Simpang Lima Semarang. Ini sangat miris ketika search engine terbesar di dunia bisa terjadi kesalahan. Bahkan orang Semarang pun bisa terkecoh dan tidak tau kawasan alun-alun Semarang yang sebenarnya sesuai historis dan fakta. Oke, kita telaah bersama-sama tentang alun-alun....

ALUN-ALUN KOTA
Alun-alun sudah mengalami evolusi yang sangat panjang di Indonesia. Pada budaya masyarakat yang meliputi tata nilai, pemerintahan, kepercayaan, perekonomian dan lain-lain inilah yang mengubah wajah alun-alun. Beratus-ratus tahun yang lalu, salah satu pelopor kawasan alun-alun adalah kerajaan Hindu Majapahit. 
Disebutkan dalam buku Negara Kertagama, Trowulan sudah mengenal Alun-alun sebagai kegiatan religiusitas. Di kala itu, kepercayaan masyarakat tani yang setiap kali ingin menggunakan tanah untuk bercocok tanam, maka haruslah dibuat upacara minta izin kepada “dewi tanah”. Yaitu dengan jalan membuat sebuah lapangan “tanah sakral” yang berbentuk “persegi empat” yang selanjutnya dikenal sebagai alun-alun.

Fungsi lain  alun-alun di kala itu:
- Fungsi administratif: masyarakat berdatangan ke alun-alun untuk memenuhi panggilan ataupun mendengarkan pengumuman atau melihat unjuk kekuatan berupa peragaan bala prajurit dari penguasa setempat.

- Fungsi sosial budaya dapat dilihat dari kehidupan masyarakat dalam berinteraksi satu sama lain. Mengingat alun-alun biasanya hamparan lapangan luas berumput, interaksi sosial bisa di bidang perdagangan kecil, hiburan ataupun olahraga.

Evolusi Alun-alun
Masuknya Islam di Indonesia juga mempengaruhi bentuk dan fungsi alun-alun kota. Tata kota Jawa pada umumnya mempunyai bentuk dasar yang hampir sama, yaitu selalu dibentuk dengan adanya alun-­alun dengan dikelilingi pusat pemerintahan dan masjid besar. Pada masjid besar tersebut, biasanva selalu dikelilingi rumah-rumah tinggal yang kemudian disebut dengan nama kampung Kauman yang notabene adalah tempat tinggal para kaum/orang yang "dituakan" dalam segi spiritual.
SOURCE
Konsep alun-alun menurut Islam adalah sebagai ruang terbuka perluasan halaman masjid untuk menampung luapan jamaah biasanya ketika hari besar agama Islam. Siar Islam telah membawa perubahan dalam perancangan pusat kota, sehingga alun-alun dan Masjid berada dalam satu kawasan yang di dekatnya juga terdapat jalur transportasi.

Di era kekuasaan kolonial Belanda, wajah alun-alun kota juga mulai terjadi perubahan. Hal ini terlihat dengan didirikannya bangunan penjara pada sisi lain alun-alun. Pendirikan bangunan-bangunan untuk kepentingan Belanda sekaligus mengurangi fungsi simbolis alun-alun, kewibawaan penguasa setempat (mbah kaum = kasta tinggi pribumi).

Di jaman sekarang, banyak alun-alun di Indonesia yang semakin berubah dari fungsi aslinya. Faktor pendorong perubahan fungsi tersebut diantaranya: kebijakan pemerintah, aktivitas masyarakat, perdagangan dan keserakahan.

ALUN-ALUN SEMARANG
Alun-alun tak pernah lepas dari Masjid Agung, dalam tulisan ini terkhusus pada Masjid Agung Semarang. Nihm satu fakta tercatat bahwa alun-alun semarang bukan berada di Simpang Lima Semarang, namun berada di Jl. Alun-alun Barat Nomor 71 Semarang. Di situ berdirilah Masjid Besar Kauman Semarang yang menjadi cikal bakal alun-alun kota Semarang. Masjid ini dibangun pada tahun 1170 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 1749 Masehi.
SOURCE
Namun sekitar tahun 1938 alun alun tersebut beralih fungsi menjadi kawasan komersil yaitu dengan adanya Pasar Johar. Kesalahan itu tidak berhenti di situ saja, sekitar tahun 1970an Bangunan Kanjengan (pemerintahan) di sisi Selatan alun-alun telah dirobohkan dan dibangun pertokoan. Kawasan alun-alun yang lain didekat pasar Johar berdiri pasar Yaik Permai. Sedangkan di alun-alun Utara (bekas terminal angkot) berdiri gedung BPD dan Hotel Metro, yang kemudian menjadi area Kawasan Perdagangan Johar. Masjid Besar Kauman Semarang kini terjepit di antara bangunan bangunan tinggi yang mengepungnya. Tata kota tradisional di Semarang kacau balau saat itu.

Hilangnya Alun-alun Semarang
Masjid Besar Semarang terkena rob
SOURCE
Sangat naif ketika hanya menyalahkan kejadian masa lalu atas hilangnya alun-alun Semarang. Pelajaran penting ini menjadi cambuk agar di kota lain tidak terjadi hilangnya tata kota tradisional alun-alun kota. Seperti yang sudah saya tuliskan: kebijakan pemerintah, aktivitas masyarakat, perdagangan dan keserakahan ini menjadi momok mengapa tradisi yang sudah ada menjadi hilang secara mudah.

SOURCE
Khususnya di Semarang, pasar yang berdiri di Alun-alun adalah bukti potensi ekonomi strategis kawasan ini sangat kuat, walaupun pasar Johar penuh dengan permasalahan. Mulai dari banjir, rob, banyaknya PKL, kemacetan lalu lintas dan yang terakhir dianggap oleh investor sebagai bangunan yang sudah tidak layak dan akan diganti dengan pusat perbelanjaan.

POIN PENTING
Nah, sekarang kita sudah mengetahui sedikit sejarah tentang alun-alun dan terkhusus alun-alun di Semarang yang sudah hilang karena alih fungsi. Jangan salahkan orang ketika menjawab Simpang Lima Semarang sebagai alun-alun kota Semarang. Kita sebagai penulis dan pembaca harus mampu menyanggah atas data dan fakta yang ada, bahwa terjadi kurangnya informasi yang berkembang di masyarakat.
Dengan kisah dan fakta tersebut, kesalahan dalam pembangunan tata kota tradisional seharusnya tidak akan terulang lagi di kota lain.

Tuesday 4 March 2014

MUSISI TIM KNOL: IKATAN BELANDA & MAGELANG

Orang keturunan Belanda biasanya memiliki ikatan batin dengan Indonesia. Mungkin nenek moyang mereka bercerita tentang asyiknya di negara Hindia (Hindis - Indische - Indonesia). Indahnya Indonesia di kala itu menarik perhatian negara lain, terlebih Belanda. Kebanyakan foto lawas di berbagai sumber mengatakan bahwa Indonesia itu negeri yang permai, sejuk, dan cita-cita tempat tinggal yang ideal.
Saya tidak akan bercerita tentang romansa penjajahan kolonial Belanda. Namun sedikit berkisah bahwa hubungan bilateral Belanda dan Indonesia ini sudah ada lama sekali. hubungan bilateral hanya melibatkan dua negara , karena "bi" artinya adalah dua jadi maka nya bilateral hanya melibat kan dua negara . Hubungan bilateral adalah suatu hubungan politik, budaya dan ekonomi di antara 2 Negara.

SEJARAH BILATERAL BELANDA - INDONESIA 
SOURCE
 Pada 1603, Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC mulai beroperasi di Indonesia di mana ia terlibat dalam pertempuran untuk memperluas wilayahnya. Setelah kebangkrutan Perusahaan pada tahun 1800, negara Belanda menguasai kepulauan ini pada tahun 1826. Setelah ini negara Belanda juga berperang melawan dia pribumi dan kemudian ditegakkan periode kerja paksa dan perbudakan sampai tahun 1870 ketika, pada tahun 1901, mereka mengadopsi "Kebijakan Etis Belanda dan Kebangkitan Nasional," yang termasuk investasi yang agak meningkat dalam pendidikan adat dan reformasi politik yang sederhana. Hanya dalam abad ke-20, bagaimanapun, adalah pemerintahan Belanda ditingkatkan untuk apa yang akan menjadi Indonesia. Setelah penjajahan Jepang selama Perang Dunia II, Belanda mencoba untuk membangun kembali kekuasaan mereka, di tengah perjuangan bersenjata dan diplomatik pahit yang berakhir pada Desember 1949. Tekanan internasional kemudian memaksa Belanda untuk memerdekaan Indonesia yang diakui secara resmi.
Ya, itu sekelumit kisah bilateral Belanda dengan Indonesia di masa lampau. Mari lupakan masa lalu, kemudian rasakan masa kini.

Hubungan bilateral kali ini saya khususkan pada bidang kebudayaan Belanda (Amsterdam) kepada Magelang. Ini merupakan rangkaian acara kedutaan Indonesia di Belanda, berkolaborasi dengan Kedutaan Belanda di Indonesia. Rangkaian acara tersebut diantaranya terselenggara di Medan, Jakarta, Yogyakarta dan berakhir di Magelang pada 19 April 2012. Memang sudah lama, namun kegiatan ini sangat jarang terjadi, terlebih di kota kecil seperti Magelang. :)
Siapakah duta Belanda yang akan tampil di Magelang ??? Dialah Tim Knol.
Di Eropa nama Tim Knol sudah tak asing lagi. Walaupun masih muda (22 tahun / 2012 silam), lagu-lagunya banyak yang menjadi hits dengan aliran jenis musik Britpop-nya. Tim Knol membawa awak bandnya Matthijs van Duijvenbode (keyboard), Jeroen Overman (bas), Kees Shaper (drum), dan Anne Soldier (gitar). Dan kali tersebut, pada 19 April 2012 mereka beraksi di Prambanan Convention Hall, Hotel Puri Asri, Magelang.
Di tahun 2012, Pusat Kebudayaan Belanda, Erasmus Huis, membawa mereka kembali untuk konser yang jauh lebih besar. Dalam rangkaian perjalanannya yang unik adalah di Jakarta 14 - 15 April 2012. Ini dikarenakan mereka berkolaborasi dengan musisi legendaris Indonesia: Koes Plus. Tak ada kegugupan antara mereka yang terpaut usia sangat jauh seperti kakek dan cucunya. Mereka dianggap kolaborasi yang unik, sebab mereka memiliki influence musik yang sama, band asal Inggris yaitu The Beatles.

Tim Knol and Band juga memiliki agenda meluncurkan album Days (2012) sebagai kelanjutan dari album perdana yang meluncur 2010. Di album Days, salah satu lagu yang menjadi hits di internasional yakni Do You Leave The Light On. Musisi yang berbasis di Amsterdam ini sempat tampil di Jakarta lahun lalu, dan mereka berhasil mendapatkan basis penggemar lokal di Indonesia. Kemudian di 2013 Tim Knoll juga membuat album yang bertitel Soldier On

TIM KNOL
Tim Knol lahir tahun 1989 dan dibesarkan di Hoorn sekitar 35 kilometer utara Amsterdam, Belanda. Ia mulai memainkan musik pada usia 10 tahun. Di sana, ia membuat band pertamanya: Be Right Back, dan Tim berposisi sebagai vokalis + bermain gitar . Selain itu, Tim memiliki proyek sendiri dengan mencatat beberapa lagu solo. Pada bulan Mei 2008 ia bermain di De avond van het kippenvel di Utrecht, diundang oleh Anne Soldaat , mantan personil band Daryll Ann. Bersama-sama mereka merekam beberapa demo oleh label lokal: Excelsior Recording . Pada bulan Mei 2009 ia memutuskan untuk keluar dari band, dan memulai karir solo secara profesional. Pada bulan Juni 2009 hasil pertama dari solo karir, album Godley & Creme Cry, muncul di album kompilasi Guilty Pleasures.
 
Setelah Lowland Festival (3 hari Festival kesenian terbesar di Belanda) pada bulan Agustus 2009, Tim menandatangani kontrak rekaman dengan label Rekaman Excelsior. Record Debutnya menerima pandangan positif di media Belanda. Di album Knol dibantu oleh Jacob de Greeuw, Jeroen Kleijn dan Matthijs van Duijvenbode dari Johan (band asal Belanda), Anne Soldaat dan Reyer Zwart (dari band Do The Undo). Tim Knol pertama kali menyajikan lagu-lagunya sebagai tindakan dukungan untuk Johan band, selama tur perpisahan mereka di paruh kedua tahun 2009. Setelah beberapa mencoba konser (tour kecil), Knol dengan band barunya mencoba ajang yang lebih besar di Festival Noorderslag di Groningen Januari 2010.

Sampai saat ini Tim Knol memilik 3 album:
- Tim Knol (2010)
- Days (2011)
- Soldier On (2013)

TIM KNOL KONSER DI MAGELANG
Tak banyak orang tahu tentang musisi yang satu ini, terkhusus di Magelang. Jujur, awalnya saya juga tidak mengetahui siapakah sosok Tim Knol sebelumnya. Pengumuman bahwa Tim Knol akan mengadakan konser di Magelang saya ketahui melalui media sosial Facebook. Saya pikir, ini sangat langka, mengingat Magelang hanyalah kota kecil, namun orang dari mancanegara yaitu Belanda mau mengadakan konser. Sebelum menhadiri, saya harus tau siapakah Tim Knol. Amazing !!! Tim Knoll and Band adalah musisi yang hebat di era ini dan begitu populer di Eropa. Kemudian saya berpikir bahwa saya harus sempatkan waktu untuk menontonnya pada Kamis 19 April 2012 di Prambanan Convention Hall, Hotel Puri Asri, Magelang. Satu kesempatan istimewa, bahwa tiket konser adalah gratis dan bisa diambil langsung di stasiun radio Polaris FM Magelang.

SOURCE
Hari sebelum pentas konser digelar, Tim Knol dan kawan-kawan mengunjungi dan interview sejenak di radio lokal Magelang: Polaris FM. Dalam wawancaranya, mereka sesekali ingin menunjukkan kecintaannya pada Indonesia dengan sedikit berbicara bahasa Indonesia. Namun justru menjadi tawa karena tidak fasihnya mereka. Kata-kata ini terkadang muncul di sela canda ketika interview dengan mereka: “Selamat Siang”, “Paling Jempol”, “Kasian Deh Lu”, “Ayo Joget”.

Pak Walikota Pidato
Tanpa molornya waktu, Kamis 19 April 2012 pukul 19.30 konser dimulai. Acara dimulai dengan sambutan Walikota Magelang, dan setelah lagu pertama rombongan dari pemkot termasuk pak Walikota meninggalkan acara ini.... hey kalian melewatkan gitu aja, ini konser keren lho !!! ...piss... v(^_^!)v
Tim Knol dan kawan-kawan langsung menggebrak dengan lagu yang cukup memiliki beat yang agak cepat When I am King yang notabene adalah lagu andalan mereka di album Tim Knol (2010). Semua penonton menikmati dengan riang gembira. Ada keanehan pada Tim ketika itu. Tim merasa kepanasan (mungkin karena suhu di negara tropis), kemudian Tim melepas sepatunya yang dianggap ribet, kemudian tanpa beralaskan kaki dia melakukan konser dari awal hingga akhir.
Di suatu lagu yang berjudul Sam, para penonton diajak interaksi dengan menyanyikan sambil tepuk tangan di reff lagu tersebut.
Sam

Sam's leaving on a midnight train
Holes in his shoes
Holes in his brain
Holes in his pocket where the money goes through
What an excuse to leave a one way ticket too

reff:
Sam's leaving town, Sam's leaving town
Sam's leaving town, Sam's leaving town
He lost control

He tried to live his own rock and roll
But after many years he lost his self control
Every band rehearsed a tune out into a big fight
Now be smart Sam, turn on your light

 berikut lagu dan Video clip nya:

Lagu yang sangat keren dinyanyikan bersama-sama. Waktu menonton konser ini sangat tidak terasa. Meluangkan waktu menonton konser ini benar-benar melepaskan sedikit penat, mengingat jarang sekali musisi mancanegara yang mengunjungi Magelang.

Tim Knol and Band pada awalnya mengagendakan 8 - 10 lagu saja (dari album 2010) di sebuah tour di Indonesia. Namun antusiasme penonton di Magelang yang begitu support dengan musik Britpop sekelas Tim Knol, maka mereka menambah lagu dengan senang hati. Terdengar teriakan dari penonton "One More !!! One More !!!" maka Tim Knol and Band menambah agenda tak terduga lagu mereka. Bahkan mereka menambahkan 5 perform lagu kepada penonton. Ya, sangat berkesan ketika itu, dan saya selalu teringat di kala itu. Kemudian lagu ditutup dengan lagu Koes Plus - Kembali. Penonton pun antusias untuk bernyanyi bersama.

Tepuk tangan yang sangat meriah mengakhiri acara. Dan penonton diberi kesempatan untuk foto bareng Tim Knol and Band. 

Pengalaman Tak Terlupakan ...
Ada suatu perasaan pengalaman yang tak terlupakan melalui konser Tim Knol ketika masih ada ikatan emosional antara Belanda - Indonesia (Magelang). Ikatan emosional ini bukan lantaran penjajahan kolonial, namun ikatan emosional bahwa ada dukungan di bidang kebudayaan. Ada pertukaran budaya, dimana kita dalam berbangsa memiliki sikap dan sifat bilateral yang bersaudara tanpa memandang RAS. Dan semoga kita selalu memiliki hubungan yang baik dalam bernegara, tidak hanya dalam satu negara, namun kepada semua negara.

FAKTA KONSER MUSIK TIM KNOL di MAGELANG:
- Tiket berupa undangan gratis yang bisa diambil di Stasiun Radio Polaris FM

- Lagu yang berjudul Sam: Tim membuat lagu untuk teman-temannya yang sudah kecanduan alkohol. Dia ingin menasehatinya tapi sayangnya temannya tidak mendengarkan itu. Setiap videoclip Tim Knoll biasanya perpaduan gambar seni modern.

- Hanya Tim Knol yang tidak beralas kaki (entah sepatunya hilang, atau kepanasan)

- Sang pemain Keyboard yang bernama Matthijs van Duijvenbode selama tour konser di Indonesia hanya mau dipanggil dengan nama Merpati.

- Setelah kata sambutan, rombongan dari pemkot termasuk pak Walikota meninggalkan acara setelah lagu pertama.

- Tim Knol dan crew mengatakan bahwa: Magelang memiliki penonton yang paling meriah selama tour Tim Knol and Band di Indonesia.
Merpati dan Saya

Magelang stad wacht op u allen