Pernah mendengar jargon: Ayo Ke Museum !!!
Jargon tersebut merupakan ajakan kepada masyarakat agar lebih membudayakan tamasya edukasi ke museum. Dewasa ini di negara kita, tamasya ke museum sangat tidak populer. Dari hasil survey, tamasya ke museum menjadi destinasi terbawah. Di tulisan saya sebelumnya sudah saya paparkan mengapa wisata museum tidak populer. Fenomena tersebut ada pada tulisan saya yang ini: Museum Itu Tak Seharusnya Membosankan.
Nampaknya jargon tersebut masih kurang diminati untuk 1 tahun teakhir. Museum diminati katika terpaksa saja. Misalnya saja orang "bertamasya" karena tugas sekolah atau berdarma wisata saja. Jujur saja, memang susah mengembangkan museum. Kenapa saya katakan susah ??? Salah satu alasannya adalah gaya hidup yang berubah. Mungkin saja dulu destinasi tempat wisata hanya terbatas. Namun sekarang sangatlah beragam dan banyak destinasi dengan tujuan yang beragam pula.
Gaya hidup masyarakat semakin berkembang. Tidak hanya di kota besar, di kota kecil pun memiliki pola gaya hidup yang berubah juga. Saya contohkan, gaya hidup orang ke mall menjadi destinasi "tempat wisata". Saya soroti seperti itu karena disamping dianggap tempat refreshing modern oleh kalangan orang tertentu, ke mall juga diidentikkan dengan gaya hidup yang "update" dibandingkan mengunjungi museum yang tidak berkembang. Di samping itu juga, mall di jaman sekarang yang bukan merupakan tempat "elite" lagi ini menyajikan diskon yang membuat segelintir orang ingin ke mall daripada ke museum yang membosankan.
Ya, fenomena itu yang ditangkap oleh para penggiat museum dan pihak yang terkait dengan permuseuman. Secara hasil akhir saja, pengunjung mall jauh lebih banyak daripada pengunjung museum. Destinasi tujuan refreshing yang memiliki sisi edukasi seperti museum semakin terpojokkan.
Namun tidak hanya berkeluh kesah saja, museum sekarang juga lebih modern. Saya optimis kalau destinasi tamasya ke museum bisa ditingkatkan. Salah satu caranya adalah mengikuti perkembangan jaman dan mengikuti perilaku gaya hidup secara update. Pendekatan ini sudah seharusnya dilakukan agar museum lokal tidak tergilas jaman. Tidak ada salahnya cita rasa histori disajikan secara modern yang tidak membosankan.
Yuk kita bahas museum secara tidak membosankan:
MUSEUM MASUK MALL
Tema ini saya ambil karena ada sesuatu yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh mall yang ada di Magelang. Saya tidak menyoroti mallnya ya.... hehe.... yang saya soroti adalah apa yang dilakukan museum adalah sesuatu pendekatan yang unik, yaitu museum masuk mall.
Mengenalkan aspek sejarah, dengan sisipan kesenian lokal Magelang yang dilakukan di dalam mall memang tidak lazim. Namun menjadi pusat perhatian di mall ini berarti sebenarnya museum masih menjadi salah satu destinasi tempat bertamasya yang masih digemari. Hanya saja calon pengunjung menginginkan adanya "update" dengan jaman yang terus berjalan.
Dengan adanya kegiatan ini, maka semakin menyenangkan terlebih mengenalkan museum kepada anak muda. Museum yang masuk mall ini dianggap gaul dan dianggap mewakili gaya hidup anak muda yang trendi. Semua hal tersebut bisa dilakukan dengan menggandeng beberapa komunitas. Seperti acara tersebut, yang pernah dilakukan oleh Museum benteng Vredeburg Yogyakarta pda tanggal 7 - 10 Desember 2013 adalah menggandeng anak muda dari theater Fajar UMM (Universitas Muhammadiah Magelang) dan gabungan dengan kesenian UTM (Universitas Tidar Magelang). Kegiatan ini dilandaskan dengan tema: Pahlawan dan Kepahlawanan "belajar dari pahlawan".
Museum jangan canggung dalam menggandeng beberapa komunitas. Karena dengan menggandeng komunitas, maka destinasi museum bisa tetap berjaya. Tentunya dalam bekerjasama ini ada timbal balik yang sepadan. Akan sangat keren dan beken ketika kreativitas anak muda didukung sepenuhnya dengan kemasan yang tidak membosankan. Dan ternyata banyak pengunjung mall yaitu anak muda yang masih peduli dengan museum.
Tari: Dayakan |
KESIMPULAN PRIBADI
Jadi kesimpulannya adalah: anak muda menginginkan "kemasan" yang baru tentang museum. Dan saya sendiri optimis dengan pesona museum yang bisa "update" seperti fenomena Museum Masuk Mall, dan seyogyanya sikap skeptis pada museum dihilangkan, ya minimal dikurangi.... hehe....
yang diharapkan adalah masyarakat tidak meninggalkan sejarah begitu saja.
Ya, Belajar Dari Pahlawan.... :)
No comments:
Post a Comment