Wednesday, 9 April 2014

Gambar 3Dimensi: Tamasya, Juga Bergaya

Menjelang liburan, kadang kita dibingungkan dengan segepok rencana, bahkan tidak ada rencana sama sekali. Ide dan keputusan acap kali datang secara mendadak dan tiba-tiba terlintas. Tentu saja liburan digunakan buat bertamasya bagi kamu-kamu kawula muda yang enerjik. Ngomong-ngomong soal liburan, apa sih pentingnya liburan...??? Tentu saja poling terbesar adalah refreshing otak. Memang inti dari liburan adalah mengurangi penat. Jadi, maksimalkan dirimu saat-saat bertamasya ketika liburan.

VIS BATIK SAMPAI TEMBOK CINA
tambahan biaye endorse tas makcik: www.visbatik.com
Liburan gayaku ataupun gayamu terserah, karena berlibur itu obat yang bikin otak kita jadi lebih fresh. Ada 3 hal yang patut diketahui cara berlibur di otakmu. Berlibur itu: fun, fun dan fun.
Liburan fun ini ada korelasinya dengan memaksimalkan gaya ketika bertamasya. Korelasinya adalah berupa kata sifat yaitu: Comfortable (kenyamanan). Kenyamanan dalam bergaya akan mendukung fun tidaknya kita dalam bertamasya. Kenyamanan ini banyak makna, bisa dalam berpakaian maupun kesiapan tamasya. Nah ada satu pandangan tentang fashion pakaian ketika liburan, dimana fashion yang baik dan nyaman itu tidak pernah kebetulan.
Aku dan Si Kliwon Piaraanku
Okey, destinasi tamasya ketika liburan bisa direncanakan maupun random. Nih daku kasih tau satu destinasi tamasya modern. Seperti judul tulisanku, tamasya yang fun juga bisa melakukan gaya. Bagi yang suka kesenian nih, terutama seni grafis, coba ke Museum 3D berada De Mata Trick Eye Museum, yang letaknya di basement Gedung Umar Kayam, XT Square yang merupakan arena kerajinan dan kuliner yang beralamatkan di Jl Veteran, Pandean, Umbulharjo. Sedikit memberikan gambaran, Museum 3D ini adalah museum lukisan, namun beda daripada lukisan pada umumnya. Lukisan ini dengan sudut tertentu akan menimbulkan efek nyata pada obyeknya. Banyak gambar lukisan yang bisa diekplore di sana. Tiket masuk cukup bersahabat, jam 09.00 - 15.00 tiket bisa dibeli dengan harga Rp 25.000,- dan lebih dari jam 15.00 tiket bisa dibeli dengan harga Rp 35.000,-

GAMBAR 3 DIMENSI
Seperti biasa, spesial di tulisanku tidak cuek bebek hanya tamasya saja, namun ada sisi edukasinya.... hehe.... Cekidot deh soal pengetahuan 3D atau 3 Dimensi:
Berbeda dengan gambar 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja, gambar 3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika.

Gambar 3D atau 3 Dimensi era modern ini perjalanannya sangat panjang dan cukup rumit. 3D ini berkaitan dengan proses holografi. Holografi adalah teknik yang memungkinkan cahaya dari suatu benda yang tersebar direkam dan kemudian direkonstruksi sehingga objek seolah-olah berada pada posisi yang relatif sama dengan media rekaman yang direkam (dilihat oleh mata). Gambar berubah sesuai dengan posisi dan orientasi dari perubahan sistem pandangan dalam cara yang sama seperti saat objek itu masih ada, sehingga gambar yang direkam (tergambarkan oleh mata) akan muncul secara 3D yang biasa disebut dengan hologram.

Sejarah Holografi
Dialah Dr. Dennis Gabor, seorang fisikawan Hongaria, menemukan teknik holografi sekitar tahun 1940an. Berkat penemuannya tersebut, ia dianugerahi penghargaan Nobel pada tahun 1971. Hasil temuaannya menjadikan ia sebagai perintis, bapak, dan sekaligus pencipta holografi. Sayangnya, perkembangan bidang ini berjalan lambat hingga tahun 1960an. Akhirnya, perkembangan holografi mulai bergerak lagi dengan adanya perkembangan teknologi laser.

Terimakasih atas Tambahan Biaye Tas Makcik Kepada:
THE LUXURIOUS INDONESIAN ETHNIC FASHION

Twitter: @VISBATIK
Phone: +62 812 263 64618

Tuesday, 8 April 2014

ASEM LANDA : Buah Asem Yang Rasanya Manis

Halo para generasi membaca, kali ini saya menuliskan tentang flora nih. Ingat gak era #70an, #80an dan #90an terkenal majalah Trubus? Kadang sering menjadi candaan anak-anak di era tersebut dengan menyebutkan: "kamu adalah artis, artis majalah Trubus." Hahahaha.... begitu kocak ketika sedikit mengingat ejekan dan candaan seperti itu selain ejekan memanggil teman dengan nama orang tua.... haha :D

Source
Oh iya, Trubus adalah nama majalah tanaman yang berasal dari Indonesia yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1969 dan diterbitkan oleh PT Trubus Swadaya. Majalah ini diterbitkan dalam Bahasa Indonesia. Kali ini tulisan saya akan sedikit berbeda, dengan menuliskan flora pohon Asem Landa atau bahasa ilmiahnya Pithecellobium Dulce. Tidak menuliskan detail seperti majalah trubus sih, hanya saja tulisan ini mewakili pengalaman yang pernah terjadi.

Unik sekali kalau berceritera kembali soal pengalaman masa lampau yang pernah dialami dengan memanjat pohon asem landa ini. Tak sedikit yang dimarahi orang tuanya ketika memanjat pohon ini. Sekarang baru sadar, sebenarnya bukannya tidak boleh, tapi karena tingginya pohon yang dipanjat. Ada pula pengalaman lain, saking banyaknya mengambil buah asem dengan tongkat yang panjang, anak-anak saling berebut asem landa (permen jawa) sampai jatuh berguling-guling. Ada pula asem yang dijadikan bahan candaan yang dilagukan: "asem kecut gulo legi, prawan ngentut aku wedi" yang artinya (asem masam gula manis, perawan kentut aku takut).... haha.... sungguh pengalaman unik yang tak terlupakan.

ASEM LANDA
Orang menyebutnya asem landa (baca: londo) - (Belanda). Entah mengapa dinamakan asem landa, mungkin buah ini berbeda dengan kawannya asem jawa yang wujudnya cokelat dan rasanya masam. Mungkin menjadi satu alasan mengapa buah yang kulitnya hijau, buahnya berwarna putih dan rasanya manis ini dinamakan asem landa.

Pohon dengan nama ilmiah Pithecellobium Dulce ini merupakan jenis pohon besar. Pohon besar ini bagus digunakan sebagai pelengkap sistem tata kota. Selain sebagai peneduh, pohon asli Meksiko ini memiliki akar yang kuat menghujam ke bawah bersifat vertikal (tidak menyebar) menjadikan tanah/jalan tidak rusak. Pertanyaannya sekarang: kenapa pohon asem ini bisa sampai Indonesia...???
Sedikit ilustrasi jawabannya sih seperti ini: Kebiasaan orang bule Belanda jaman dulu itu koleksi benih, biji, dan lain-lain untuk diperjualbelikan/ditukar... 
Mungkin pohon peneduh yang efektif efisien saat itu memang pohon asem selain beringin... mengingat tidak merusak jalanan utama juga, karena akar pohon asem ini sifatnya vertikal. Di kota Magelang, pohon ini sudah jarang dan paling mudah masih bisa dijumpai di Jl. Yos Sudarso, barat gereja Katolik St. Ignatius Magelang.

Sebutan Lain Asem Landa (Pithecellobium Dulce):
- Asem Londo, 
- Asem Cina, 
- Asem Kranji, 
- Asem Buto,
- Baobab.